Senin, 19 September 2011

Suatu waktu sebelum tahun 1500an,armada dagang dari mandar yang membawa serbuk kapur (sebagai bahan untuk melapisi perahu waktu itu "lepa") berlabuh di pelabuhan kerajaan Gowa. Salah seorang bangsawan dari Sendana bersama putrinya I Rerasi. Batara Gowa (Raja VII) menjadikan I Rerasi sebagai permaisuri.
Pasangan ini kemudian melahirakan putra yang merubah orientasi Kerajaan Gowa dari pertanian menjadi orientasi maritim. Dia adalah Raja XI kerajaan Gowa, I Daeng Matanre Karaeng Manguntungi Tumaparisi Kallonna (1500-1546).
Fakta sejarah ini terdapat dalam Lontara Bilang Raja Gowa dan catatan Dr.F.W.Stapel (Perjanjian Bongaya).
antropolog maritim Dr.Edward  Poelinggomang memaknai kejadian tersebut "kejayaan peradaban maritim Kerajaan Gowa tak lepas dari pengaruh orang Mandar".
(Koran Mandar,edisi 20,2011,Sandeq Peradaban Mandar oleh Muhammad Ridwan Alimuddin)
Bahkan ahli Bugis dari Perancis mengatakan "Bila mau menyebut pelaut ulung yang tepat adalah orang Mandar".
Dalam ajang Sandeq Race yang diadakan setiap tahun sejak 1995 ini, dimana Rutenya yang awalnya dimulai dari Kab.Majene dan pada beberapa tahun terakhir dimulai dari Kab.Mamuju yang berakhir di Pantai Losari Makassar.Jarak tempuhnya kurang lebih 400km,manggambarkan napak tilas pendahulu masyarakat Mandar.
Di Tahun 2011 ini Motto dari ajang Sandeq Race ini adalah "Pole di SulBar dai di SulSel" (dari SulBar naik-sampai ke SulSel). Kalimat ini menjelaskan bahwa Sandeq Race tidak hanya berani di kampungnya sendiri tetapi berani menunjukkan kepada masyarakat luas.
Chao....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar